Aam
S. Rusydiana & Abrista Devi
LKMS merupakan lembaga keuangan yang berorientasi pada upaya
peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Lahirnya lembaga
keuangan mikro syariah di Indonesia merupakan salah satu jawaban melihat perkembangan perbankan
syariah yang masih
terpusat kepada masyarakat menengah ke atas. Faktanya, LKMS telah tumbuh
menjadi alternatif
pemulihan kondisi perekonomian di Indonesia, khususnya sebagai partner
para pengusaha kecil dalam penyediaan modal.
Walaupun tumbuh dengan pesat, namun LKMS masih mengalami banyak kendala dalam
pengembangannya. Masih
banyak permasalahan yang dihadapi oleh institusi ini baik dari sisi internal maupun eksternal. Penelitian ini
mencoba untuk mengidentifikasi penyebab serta faktor-faktor yang dominan
menjadi hambatan dalam pengembangan LKMS di Indonesia, dengan pendekatan metode
BOCR Analytic Network Process (ANP), termasuk
solusi strategis yang diusulkan.
Berdasarkan urutan prioritas, maka alternatif aspek menunjukkan bahwa
aspek technical menjadi aspek prioritas, selanjutnya diikuti oleh aspek
legal/structure, pasar/komunal, dan SDM.
Penguraian solusi secara keseluruhan menghasilkan urutan prioritas 1)
Pembinaan/ sosialisasi/pendampingan masyarakat menjadi prioritas utama,
selanjutnya diikuti oleh 2) inovasi produk, 3) lokasi strategis, 4) kerjasama
dengan LKS lainnya, dan 5) menjadikan elemen eksternal sebagai pusat informasi
dan media sosialisasi.
Sedangkan prioritas strategi yang
dianggap dapat meningkatkan pengembangan LKMS di Indonesia terdiri dari: 1) mengoptimalkan peran pemerintah
dalam pendanaan, 2) melakukan koordinasi dengan PINBUK, dan 3) linkage
program LKMS-BMT-BPRS-Bank Umum Syariah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar